Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

 

Seorang guru ngaji di Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, makasar berinisial Mp (55) dilaporkan ke polisi. Dia diduga telah mencabuli sejumlah anak didiknya.

Kasus ini pertama kali terungkap dari salah seorang korban berinisial Jf (9) yang masih duduk di bangku SD. Padahal belum cukup 10 hari mengaji di tempat Mp, Jf sudah mengalami hal buruk. Korban dicabuli saat istirahat di tempat mengajinya.

Korban saat ini didampingi tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar. "Sudah selesai hasil konselingnya dan kita sudah siapkan pendamping hukumnya bersama LBH Apik," kata ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A, Makmur, Jumat, (7/8).

Dia menambahkan, laporan orang tua korban diterima Kamis (30/7) malam di P2TP2A. Di mana sebelumnya mereka sudah memasukkan laporan ke unit PPA Polrestabes Makassar.

Enam hari kemudian, datang lagi orang tua anak-anak mengaji lainnya dari guru yang sama, melaporkan hal serupa.

"Totalnya laporan masuk ke kita dari lima anak. Rata-rata mereka mengaku dipegang kelaminnya oleh sang guru saat jam istirahat. Korban dipanggil bergantian. Anak-anak itu pakai kerudung, gurunya itu kadang masukkan jari dari bawah atau dari atas untuk meraba bagian dada," ujarnya.

Sembari diraba, Makmur mengungkapkan, korban diajak nonton film porno melalui handphone. Tapi di antara anak-anak itu ada juga yang menolak nonton.

Ibu korban Jf, Nr mengatakan, ada dua anaknya mengaji di guru berinisial Mp itu. Yakni Jr putrinya dan satu anak laki-lakinya yang hanya beda setahun usianya dengan Jf. Tp yang jadi korban hanya anak-anak perempuan.

Guru Mp ini bertetangga dengan nenek Jf atau orang tua Nr. Setiap akan keluar kerja, Nr menitipkan anak-anak di rumah orang tuanya agar sore hari bisa mengaji. Tercatat sejak 16 Juli mengaji di tempat Mp dan yang menawari Mp sendiri dengan bayaran seikhlasnya.

"Yang baru masuk bersamaan anak-anak saya itu ada 18 orang. Selain saya, ada orang tua anak lainnya juga sudah melapor. Pertama kali saya tahu saat berkali-kali anak merajuk tidak mau mengaji lagi. Saya merasakan ada yang aneh karena anak saya biasanya semangat untuk mengaji. Setelah saya bujuk untuk cerita, anak saya memeluk dan minta tidak dimarahi lalu cerita semuanya," tutur Nr.

Rabu, 29 Juli lalu, kata Nr, hal ini dilaporkan ke ketua RW dan bersama-sama ke rumah guru mengaji itu. Tampak istri, anak dan menantunya. Sesampainya di rumah guru ngaji itu, dia mengakui perbuatannya dan minta maaf.

"Tidak cukup hanya dengan minta maaf. Akhirnya saya laporkan ke polisi. Dan Pak RW sudah tutup tempat mengaji itu. Sempat ada orang tua mau mengamuk tapi dihalangi," kata Nr.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Ismail yang juga dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pencabulan guru itu.

"Iya laporannya kita terima 30 Juli lalu. Kita sementara lakukan penyelidikan," ujar Iptu Ismail.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>


Halaman
1 2 3

Halaman
1 2 3